PORTALLNEWS.ID – Video wawancara live tentang jumlah anak positif Covid-19 di Indonesia tertinggi se Asia, viral di media sosial.
Akun Instagram ayahbunda_ atau AYAHBUNDA-Prana Group melakukan wawancara live dengan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr.dr. Aman B Pulungan, Sp. A (K).
Wawancara live pada Rabu (20/5/2020), pukul 15.00 WIB itu dipandu oleh Gracia Danarti, Pemimpin Redaksi dan Komunitas Ayahbunda dan Parenting Indonesia.
Wawancara live Ig tersebut membahas tentang “Kesehatan Anak di Masa Pandemi Covid-19.”
Kini, wawancara live Ig tentang Covid-19 pada anak banyak dishare ke berbagai media sosial, baik Facebook, maupun WhattsApp.
Dalam wawancara live IG itu, dr. Aman mengatakan, IDAI memiliki PIC di 34 provinsi di Indonesia untuk mendapatkan every single case ODP, PDP, dan terkonfirmasi positif Covid-19 pasien anak.
“Setiap hari itu dikumpulkan datanya, dan dilakukan evaluasi sekali seminggu melalui rapat yang yang diikuti oleh semua cabang IDAI, ” ujar dr. Aman yang juga Presiden Dokter Anak Asia Pasifik.
Dokter Aman mengaku sangat sulit untuk mendapatkan data pasien Covid anak, kecuali DKI yang dinilai lebih transparan menampilkan data Covid-19.
Menurut dr. Aman, dari data yang dikumpulkan IDAI tercatat sekitar 3.300 PDP anak, dan 129 diantaranya meninggal dunia.
Sedangkan kasus konfirmasi positif berjumlah 584 anak yang saat ini dirawat diberbagai rumah sakit rujukan Covid-19 di berbagai daerah.
“Dari konfirmasi positif tersebut, 14 anak meninggal. Ini termasuk tinggi lo 14 anak meninggal. Saya sebagai dokter anak tanggungjawab kami seharusnya anak ini satu pun tidak boleh ada yang meninggal, ” ujarnya.
Menurut dr. Aman, sebagai Presiden Dokter Anak Asia Pasifik, dia juga mendapat laporan data dari Wuhan (China), Malaysia, Singapura, India, dan lainnya.
“Jumlah kasus Covid anak di negara lain itu tidak banyak, yang meninggal tidak banyak, bahkan tidak ada, ” katanya.
Dia menjelaskan, pada anak, gejala klinis infeksi Covid lebih samar. Gejalanya bisa berupa demam, batuk, dan diare.
“Pada anak, Covid lebih rentan menyerang pencernaan, maka penularannya bisa melalui feses, ” tuturnya.
Untuk itu, dr. Aman mengimbau para orangtua lebih waspada dan lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan.
Pertama, orang tua yang keluar rumah wajib membersihkan diri (mandi) dan tidak menyentuh apapun saat masuk rumah.
Kedua, tidak membawa anak-anak ke tempat ramai karena carrier tanpa gejala atau OTG bertebaran dimana-mana.
Ketiga, tidak ada alasan anak untuk keluar rumah kecuali berobat dan imunisasi.
Keempat, jangan bersalaman dan mencium tangan, walau di hari raya.
Kelima, perbanyak makan buah dan sayur untuk menjaga imunitas tubuh.
Menurut dia, Indonesia belum melakukan 4 hal secara optimal, yaitu testing PCR (bukan rapid test), tracing, karantina dan isolasi, serta physical distancing.
“Empat hal ini tidak bisa ditawar dan dilakukan setengah-setengah karena kita tidak serius melakukannya dari awal, maka situasi di Indonesia never ending story. Kasus Covid di Indonesia sudah terlalu jauh, ” ujar dr. Aman.