PORTALLNEWS.ID (Tokyo) – Dosen Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) Anisa Mawarni, M.Pd terpilih menjadi chairman pada Konferensi Internasional di Tokyo, Jepang, Selasa, 7 Januari 2025.
Anisa sukses mempresentasikan hasil penelitiannya mengenai inovasi konseling virtual reality untuk mengembangkan academic buoyancy (kemampuan dalam mengatasi tantangan maupun tekanan akademik) bagi calon pendidik.
Pada International Conference Society & Interdisciplinary Business & Economics Research ini, Anisa mempresentasikan risetnya dengan judul “Academic Buoyancy Among Prospective Educators: A Comparative Analysis Based on Characteristic Aspects for Innovation Counselling”.
Konferensi berlangsung selama tiga hari, 6-8 Januari 2025, diikuti sekitar 100 akademisi dari berbagai negara, antara lain Amerika Serikat, India, Malaysia, Cina, Turki, dan Indonesia. Konferensi dibagi menjadi dua sesi membahas mengenai management science serta perilaku organisasi.
Anisa mengatakan, dengan mengikuti kegiatan internasional tersebut, semakin menambah wawasan dan pemahamannya terhadap berbagai fenomena baru, isu riset, dan inovasi yang dapat dikembangkan.
“Kegiatan ini sangat menarik, karena menghadirkan presenter dari berbagai disiplin ilmu yang berasal dari berbagai negara sehingga bisa membuka pemahaman kita. Sebab, saat ini kita tidak hanya dituntut untuk berkompetisi, tetapi juga berkolaborasi,” katanya.

Melalui kegiatan ini, para peneliti dari negara saling sharing hasil penelitian yang telah dilakukan. “Pada sesi sharing, peneliti akan mendapatkan masukan maupun tanggapan dari peneliti lain sehingga dapat meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing peneliti,” tuturnya.
Anisa yang saat ini tengah menempuh Pendidikan Doktor dalam Bidang Keilmuan Bimbingan dan Konseling mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti konferensi internasional tersebut. Setelah melalui seleksi yang cukup ketat, akhirnya dia bisa lolos dan bergabung dengan pakar multidisipliner yang utamanya mengarah pada pengembangan ekonomi mikro maupun makro.
“Karena sudah saatnya kita sekarang mulai berani juga cross-knowledge dan berkolaborasi antar multidisipliner. Dengan demikian, temuan pengembangan bimbingan dan konseling juga akan berdampak kepada berbagai sektor dan begitupun sebaliknya,” pungkasnya. (UNI/R-1)
Recent Comments