PORTALLNEWSID – Wali Kota Bandar Lampung Herman HN ingatkan jamaah Masjid Besar Nurul Yaqin untuk tetap beribadah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu dikatakan Herman HN saat menghadiri Pembangunan dan Renovasi Masjid Besar Nurul Yaqin Kelurahan Kampung Baru, Labuhan Ratu, Jumat (12/2).
“Saya minta masyarakat, pengurus masjid, musala, dan tempat ibadah lainnya, patuhilah protokol kesehatan karena menyangkut nyawa manusia,” kata Herman HN.
“Masker harus dipakai, cuci tangan pakai sabun, jaga jarak. Sabar, ada waktunya kita kumpul bersama,” lanjut dia.
Covid-19 tidak hanya di Lampung, lanjut Herman HN, tapi mendunia sehingga mengganggu perekonomian, tapi nyawa harus diutamakan.
Herman HN juga menyatakan minta maaf , karena semula berjanji akan memberi bantuan 750 juta untuk renovasi masjid . Namun, Karena dampak Covid-19 ini luar biasa sehingga belum bisa membantu maksimal . Meski demikian, Herman berjanji akan memberi bantuan 500 juta .
“Biasa penerimaan saya Rp1M-Rp2M dalam satu hari turun menjadi Rp250 juta. Saya bantu lagi Rp500 juta, ini uang rakyat, jangan lama-lama surat permohonannya,” kata Herman HN.
Selain memberikan sumbangan dana, Wali Kota juga memberikan bantuan pribadi semen 300 sak. Herman HN berharap pembangunan Masjid Besar Nurul Yaqin membuat jamaah semakin kompak, rukun dan damai.
Ketua Umum Pengurus Masjid Besar Nur Yaqin, Hi Ragat, menuturkan Masjid Besar Nurul Yaqin pada awalnya mendapatkan hibah sebesar 3.000 meter persegi. Setelah disertifikatkan menjadi 2.800 meter persegi.
“Pembangunan masjid awalnya di tahun 1992 dan setelah itu dilakukan renovasi-renovasi,” ujar Hi Ragat.
Seiring waktu, pengurus melebarkan satu halaman parkir yang ada di masjid karena Masjid Besar Nurul Yaqin kerap digunakan oleh masyarakat sekitar dari Universitas Lampung, Indo Grosir, Kantor Kecamatan, dan Polsek Kedaton.
“Maka kami merasa bertanggung jawab untuk segera melakukan pembangunan,” kata dia.
Pembangunan dilakukan bertahap dengan swadaya. Dimulai dari bagian belakang masjid dahulu.
Luas bangunan masjid yang semula 400 meter persegi menjadi 800 meter persegi diharapkan mampu menampung 1.400 jamaah dari yang semula 700 jamaah.
“Alhamdulilah anggaran yang kita rencanakan Rp3,5 miliar dengan konsep membangun tanpa mengganggu aktifitas ibadah,” ujarnya.