PORTALLNEWS.ID – Di masa depan, robot artificial intelligence (AI) di bidang psikoterapi akan berperan bak terapis profesional. Perkembangan teknologi ini diperkirakan akan mengungguli peran dokter dalam memberikan diagnosis kepada pasien yang memiliki gangguan mental dan trauma.
“Saat ini sudah dikembangkan robot yang bisa menjadi teman curhat bagi pasien yang mengami gangguan mental atau mengalami suatu trauma,” ujar dosen ITERA, Sabar S.Pd.,M.Si, C.H, C. HT, C.BNSP saat memaparkan materi pada kegiatan Sosialisasi Penerapan Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 Sebagai Sistem Instrumentasi di Bidang Psikoterapi, Senin (15/2/2021).
Kegiatan kolaborasi dosen ITERA dan UIN Raden Intan ini diikuti oleh belasan mahasiswa Tasawuf dan Psikoterapi UIN Raden Intan Lampung.
Menurut Sabar, robot AI ini dapat menangkap isyarat wajah dengan rasa simpati untuk membangun komunikasi dan hubungan emosional dengan pasien.
“Konsultasi atau curhat dengan pasien juga dapat dilakukan secara virtual. Hasil penelitian menyatakan pasien lebih terbuka dan lebih tenang saat curhat dengan robot AI sehingga diperoleh diagnosis yang lebih tepat,” tuturnya.
Baca juga : Dosen Itera dan UIN Beri Pelatihan Digital Marketing Karyawan Warkop WAW
Selain itu, lanjut Sabar, alat-alat teknologi bidang kesehatan juga terus berkembang. Diantaranya alat teknologi dapat memberikan diagnosis dengan membaca hasil riset pada media sosial yang digunakan pasien.
Selanjutnya, pemateri dosen UIN Raden Intan, Willia Novi Aryani, M.A, menjelaskan tentang teknik psikoterapi yang digunakan psikoterapis dalam menangani pasien yang memiliki masalah kesehatan mental.
Welli menekankan pentingnya bagi para mahasiswa untuk mempersiapkan kompetensi dan soft skill menghadapi perkembangan teknologi.
“Kalian harus mampu mengimbangi diri dalam perkembangan di bidang teknologi, jangan menjadi lulusan yang gagap teknologi, persaingan ke depan akan semakin ketat, kompetensi dan soft skill harus semakin ditingkatkan,” pungkas Welli.