PORTALLNEWS.ID – Supratikno (66 tahun) asyik melamun di dalam becaknya yang bersandar di bawah pohon, pinggir Jalan Tulang Bawang, Enggal, Bandar Lampung, Sabtu (12/12/2020).
Angin sepoi-sepoi mulai membuai matanya. Namun, kantuk Supratikno tiba-tiba hilang saat rombongan relawan Aksi Cepat Tanggap – Masyarakat Relawan Indonesia (ACT-MRI) Lampung dan Komunitas Pebisnis Online Dare 2 Dream (D2D) Lampung mendekati becaknya.
Pria paruh baya itu langsung turun dari becak dan berdiri di jembatan papan yang menutupi selokan.
“Maaf ini mbak, mas, kondisi saya begini, saya tinggal dibecak ini,” ujar Supratikno yang biasa dipanggil Pak Tikno.
Becak milik Pak Tikno terlihat berkarat di banyak bagian. Di sisi kiri lengan becak, tergantung ember plastik berisi sikat gigi, odol, sabun mandi, dan shampo. Sedangkan di sela bagian dalam becak, terselip bungkusan plastik bewarna merah yang berisi pakaianya.
Inilah rumah Supratikno sejak dua tahun ini. Dia memilih tinggal di becak karena ingin menikmati kenyamanan hidup sesuai pilihannya.
“Saya ada di rumah di Wayhui, tapi saya menikmati hidup di becak ini, saya malah bisa tidur nyenyak disini,” tuturnya saat berbincang dengan anggota Komunitas D2D Lampung, Mega Diana Zam-Zam, yanh didampingi oleh partnership ACT Lampung Shintia Erleni dan Hermawan.
“Ini, dua tahun lalu, perut saya ini kecil, sekarang besar kayak gini, karena makannya enak, banyak, hahaha,” imbuh Pak Tikno sambil mengelus perut buncitnya. Canda renyah Pak Tikno ini disambut tawa Mega dan Shintia.
Menurut Pak Tikno, dia sudah lama berpisah istrinya, bahkan mantan istrinya sudah menikah lagi. Namun, Pak Tikno memilih hidup sendiri di atas becak kesayangannya hingga kini.
“Anak saya ada lima, empat orang sudah menikah, tinggal satu orang yang masih di rumah,” tuturnya.
Pak Tikno tidak menjelaskan lebih jauh alasan dia tidak mau tinggal di rumah bersama anaknya. Dia hanya mengaku memiliki pilihan hidup sendiri yang ingin dia jalani.
Dia menceritakan pada tahun 1990-an, transportasi becak masih laku dan diminati masyarakat. Ketika itu, dia mendapat penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
“Di perumahan kopri, sekitar tahun 1990-an, saya mangkal disana dulu mbecak,” kata Pak Tikno.
Namun, zaman yang terus berubah menyebabkan becak tidak lagi laku sebagai moda transportasi. Pak Tikno yang berupaya bertahan sebagai tukang becak, perlahan tergusur.
Kini, becaknya pun telah usang. Pak Tikno akhirnya menjadikan becak kesayangannya sebagai rumah untuk tempat tinggal baginya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Pak Tikno berharap dari belas kasihan para dermawan yang melintas.
Usai bercengkrama cukup lama, Mega Diana Zam-Zam dan Shintia Erleni memberikan paket berisi topi faceshield, kacamata APD, sabun mandi, sikat gigi dan box nasi kuning Sedop kepada Pak Tikno.
“Ini topi faceshield ya Pak, nah dipakai kayak gini, jadi bapak nggak perlu pakai masker lagi biar nggak engap,” ujar Mega usai memasangkan topi faceahield ke kepala Pak Tikno.
Pak Tikno sangat senang menerima bantuan paket tersebut. Dia berharap penyaluran bantuan ini dilakukan secara rutin.
“Ini rutin nggak ya mbak, kalau bisa saya nanti dikasih lagi ya,” tutur Pak Tikno sambil tersenyum penuh harap.
“Insya Allah Pak, kegiatan ini rutin kita lakukan setiap Jumat,” jawab Mega yang juga peraih gelar Muli Lampung 2020.
Program Sedekah 10 Ribu Rupiah
Kegiatan berbagi paket APD dan makanan ini merupakan aksi lanjutan dari “Program Sedekah Rp10 Ribu Rupiah” MRI-ACT Lampung yang sudah berjalan setiap pekan.
Akhir pekan ini, Sabtu (12/12/2020), MRI-ACT Lampung bersama Komunitas D2D Lampung menyalurkan 5 paket bingkisan APD berisi topi faceshield, kacamata APD, kelambu, sabun mandi, sikat gigi, serta 50 Box Nasi Kuning Sedop.
Bingkisan ini dibagikan kepada tukang becak, pedagang asongan dan pemulung di sekitar jalan protokol Kota Bandar Lampung.
Menurut Mega, para pekerja ini merupakan kelompok yang rentan tertular Covid-19 karena setiap hari mengais rezeki di jalanan dan berinteraksi dengan banyak orang.
“Kami senang banget bisa makein topi faceshiel kepada penerima manfaat. Setelah ini kami mengajak semuanya untuk mengirim paket APD dengan donasi ke ACT Lampung, kalau mau info lengkapnya bisa cek IG Mega ya,” ujarnya.