PORTALLNEWS.ID (Bogor) – Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan Gerakan Sedekah Pangan Nasional (GSPN) yang diharapkan ke depan akan menjadi solusi ketahanan dan kedaulatan pangan di Indonesia.
Launching GSPN ini dilakukan di Wakaf Distribution Centre (WDC), Gunung Putri, Bogor, Selasa (23/2/2021). Dilakukan secara tatap muka dengan peserta terbatas dan dilakukan online menggunakan aplikasi Zoom Meeting dan live streaming di Youtube Aksi Cepat Tanggap, Instagram @actforhumanity dan Live Facebook Aksi Cepat Tanggap.
Bersamaan dengan acara ini juga langsung didistribusikan 100.000 ton beras wakaf dan 1 juta karton air minum wakaf yang dibawa oleh 16 armada Global Wakaf ACT.
Dihadiri oleh Presiden Global Islamic Philantropy (GIP) Ahyudin ; Presiden Global Wakaf Foundation (GWF) Imam Akbari ; dan Presiden ACT Ibnu Hajar; serta para ulama/ustad, pengusaha, relawan, institusi pemerintah, dan tamu undangan lainnya. Secara virtual acara juga diikuti oleh perwakilan dari cabang-cabang ACT di seluruh Indonesia, relawan, dan awak media.
Presiden Global Wakaf Foundation, Imam Akbari menjelaskan bahwa wakaf adalah titah Ilahiah yang luarbiasa sebagai salah satu kunci kejayaan Islam sejak zaman Rasulullah hingga zaman sahabat.
“Namun, saat ini wakaf belum digerakkan secara nasional untuk mengerakkan ekonomi produktif. Wakaf adalah kunci kejayaan ekonomi produktif, ini harus kita bangun bersama-sama,” ujar Imam.
Sedangkan, pangan, lanjut Imam, adalah kebutuhan dasar bagi semua manusia. Apalagi di masa pandemi Covid-19, dan banyaknya musibah bencana alam mulai dari gempa, letusan gunung berapi, dan banjir di berbagai daerah Indonesia.
“Kondisi ini menyebabkan ekonomi Indonesia semakin terpuruk, menyebabkan kelangkaan pangan, dalam arti tidak semua masyarakat bisa mengakses pangan. Ini menyebabkan Indonesia berada diurutan ke 60 Food Sustaninability Index dari 67 negara di dunia. Jauh dari Afrika sekalipun. Ini menjadi momentum kita untuk bangkit dengan wakaf adalah solusinya,” kata Imam.
Dia menjelaskan, banyak hadist Nabi yang menyatakan salah satu ciri orang terbaik dan amalan terbaik adalah memberi makan orang yang lapar. Maka, ujar Imam, kita harus hadir memberi akses dari hulu sampai hilir mendistribusikan pangan kepada masyarakat. WDC sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari GSPN juga akan membersamai gerakan ini sehingga tidak ada lagi orang-orang yang kelaparan dan kehausan.
“Kita bersama-sama akan menjadikan negeri ini negara agraris yang memiliki ketahanan dan kedaulatan pangan,”tuturnya.
Berita lain : Kantor Cabang ACT di Palestina : Totalitas Mendampingi yang Tertindas
Modal Membangun Peradaban
Presiden Global Islamic Philantropy , Ahyudin yang juga Ketua Dewan ACT mengajak semua berlomba mencintai negeri Indonesia yang subur ini dengan karya nyata yang meneguhkan dan mengokohkan persatuan bangsa.
“Sedekah itu merupakan instrumen langit yang sangat luarbiasa yang meyakinkan kami untuk menjadikan sedekah sebagai solusi kehidupan. Jika ada obat yang akan ampuh untuk semua penyakit, termasuk penyakit peradaban bangsa, maka itu adalah sedekah,” tegas Ahyudin.
Menurut Ahyudin, sedekah itu bukan hal kecil yang selama ini kita pikirkan berupa kericingan dan recehan, tapi sebenarnya sedekah adalah modal membangun peradaban. Gerakan sedekah ini harus digerakkan seintens mungkin.
“Maka hari ini, kami hadirkan gerakan sedekah pangan nasional. Di cabang-cabang di daerah nanti akan ada gerakan sedekah pangan Banten, gerakan sedekah pangan Cirebon, dan lainnya,” tutur Ahyudin.
Selanjutnya, Presiden ACT, Ibnu Hajar menggugah hati semua orang untuk ikut turut serta dalam gerakan sedekah pangan nasional sesuai kemampuannya masing-masing. Dia mengutip surah Al Maun yang menyatakan pendusta agama adalah mereka yang menghardik anak yatim, dan mereka yang tidak menganjurkan atau mengerakkan untuk memberi makan kepada orang-orang miskin.
“Bergetar hati kita saat disebutkan ini, kita sudah bersyahadat, sudah shalat, tapi masih disebut pendusta. Siapakah pendusta agama? yaitu orang yang tidak jujur di hatinya ada iman. Sebab, jika dihatinya ada iman, jujur pada hatinya, maka dia akan tergerak bangkit untuk bersedekah,” tegas Ibnu Hajar.
Sedekah Pangan Siaga 24 Jam
Menurut dia, gerakan sedekah pagan ini akan digaungkan ke seluruh penjuru untuk menggugah iman, kepedulian dan nurani semua orang.
“Walaupun sedikit, dia akan berbagai dengan yang sedikit yang dia punya. Ini akan menggerakkan orang-orang yang tergugah nuraninya, menangis hatinya saat melihat orang-orang yang lapar,” ujar Ibnu Hajar.
Dia juga mengintruksikan kepada 100 Cabang ACT untuk menyiapkan gudang di masing-masing cabang, jangan sampai distribusi pangan terhambat karena kurangnya koordinasi.
“Kita akan distribusikan di semua provinsi dan semua kantor cabang ACT, operasionalnya 24 jam, kita siagakan beras, air minum, dan relawan humanity bikers untuk mendistibusikan sedekah pangan ini, tengah malam kalau ada yang butuh, langsung dianter, kaena lapar tidak bisa menunggu besok pagi,” ujarnya.
Saat ini, 25 Food Truck akan bergerak mendistribusikan makanan siap santap kepada penerima manfaat,dimana satu Food Truck melayani 1 juta penerima.
Usai peluncuran GSPN dan melepaskan 16 Food Truck, pimpinan ACT, GIP, GWF bersama tamu undangan dan relawan melakukan kunjungan ke gudang-gudang Global Wakaf. Beras dan air minum yang teradapat di gudang Global Wakaf tersebut didrop atau dibeli dari para petani dan siap didistribusikan ke seluruh pelosok Indonesia.